Manfaat Di Balik Warna Merah Untuk Penyakit Degeneratif

AMERIKA SERIKAT (SuaraMedia News) - Likopen sebagai pigmen utama yang membuat makanan berwarna merah, berfungsi sebagai penangkal penyakit degeneratif, termasuk kanker dan penuaan. Zat ini mampu pula meningkatkan kesuburan kaum pria. Sebagai sumber aktioksidan ternyata likopen jauh lebih hebat dibandingkan dengan vitamin A, C, dan E.


Langkah mudah yang perlu dilakukan untuk bebas dari kanker adalah meningkatkan konsumsi buah-buahan atau sayuran berwarna merah secara teratur. Pigmen utama yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan berwarna merah adalah likopen. Semakin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa likopen sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Contoh buah berwarna merah: apel merah, delima merah, ceri, jeruk Bali merah, pir merah, stroberi, jambu biji merah, pepaya merah, dan semangka merah. Contoh sayuran berwarna merah: bawang merah, bit, tomat, kol merah, bayam merah, dan paprika merah.

Selain sayuran dan buah-buahan, likopen juga banyak terdapat pada produk hewani berwarna merah kekuningan, seperti kerang-kerangan, lobster, dan ikan salmon.


Turunkan risiko kanker
Beberapa tahun terakhir likopen menarik perhatian para ilmuwan pangan karena
terbukti bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit kanker, terutama kanker prostat. Penelitian di Universitas Harvard tahun 2002 membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak, risikonya terkena kanker, khususnya kanker prostat, jauh lebih rendah. Penelitian Dr. William Dahut dari Institut Kanker Nasional AS menyatakan, konsumsi tiga buah tomat seminggu dapat mencegah kanker prostat.

Di Harvard University, Amerika Serikat, dilakukan penelitian terhadap 48.000 pria. Hasil penelitian menyimpulkan: mereka yang mengonsumsi produk olahan tomat 10 kali seminggu risikonya terkena kanker prostat 35 persen lebih rendah daripada pria yang hanya mengonsumsi tomat kurang dari 1 1/2 kali seminggu. Selain kanker prostat, tomat juga menurunkan risiko serangan jantung, kanker payudara, dan pankreas.

Konsumsi likopen juga dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker lain. Penelitian di Iran menunjukkan, konsumsi likopen dapat mengurangi 39 persen kanker esofagus pada laki-laki.

De Vet dkk tahun 1991 melaporkan bahwa wanita yang mengonsumsi tomat minimal tiga buah seminggu, risikonya terkena kanker tulang tengkuk 40 persen lebih rendah daripada yang tidak mengonsumsi. Helzlsouer dkk tahun 1996 melaporkan, konsumsi likopen mengurangi 7,4 persen risiko kanker rahim.

Likopen juga dilaporkan dapat mengatasi kanker lambung yang disebabkan infeksi bakteri Helicobacter pylori. Kehadiran likopen sangat bermanfaat untuk menghambat oksidasi yang disebabkan bakteri tersebut.

Penelitian Atanasova tahun 1997 menunjukkan bahwa likopen juga dapat menghambat pembentukan N-nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker perut. Berdasarkan penelitian Amir dkk tahun 1999 diketahui bahwa konsumsi likopen dapat mengurangi risiko leukemia (kanker sel darah putih).

Penelitian Bertram dkk tahun 1991 dan Clinton tahun 1998 menunjukkan bahwa kandungan likopen dalam makanan dapat mencegah proses tumorigenesis (pembentukan tumor). Penelitian Wang dkk tahun 1989 juga menunjukkan bahwa likopen dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan kanker otak pada tikus percobaan.

Menurut penelitian Narisawa dkk tahun 1996, konsumsi jus tomat yang kaya likopen dapat mencegah kanker kolon.
Mengolah, Optimalkan Manfaat Likopen 

Sebagai antioksidan, likopen mempunyai keunggulan sangat luar biasa. Selain efektivitasnya jauh lebih baik dibandingkan dengan antioksidan lain, likopen juga lebih tahan terhadap proses pemasakan dan tidak cepat rusak. Penelitian Departemen Pertanian AS menunjukkan bahwa kandungan likopen pada tomat rebus tidak jauh berbeda dengan tomat segar. Namun, tubuh akan menyerap likopen lebih banyak pada tomat yang telah mengalami proses pengolahan.

Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa tomat yang dihancurkan atau dimasak mengandung likopen lebih banyak daripada tomat segar (belum diolah). Bandingkan kandungan likopen (mikrogram per 100 gram) pada berbagai produk tomat: 3.700 pada tomat masak mentah, 6.200 pada saus tomat, dan 5.000-11.600 pada jus tomat.

Penelitian Stahl dan Sies tahun 2003 menunjukkan bahwa likopen dalam jus tomat yang telah melalui proses pemanasan, akan lebih banyak yang dapat diserap tubuh dibandingkan dengan jus tomat tanpa pemanasan. Konsumsi jus dari tomat yang sudah dimasak pada medium minyak akan menaikkan kadar likopen darah sekitar dua sampai tiga kali lipat daripada jus tomat segar.

Proses pemasakan, pemotongan, ataupun pencincangan dapat mempertinggi ketersediaan biologis likopen dengan cara memecah dinding sel yang kukuh menjadi bagian yang lebih siap pakai sehingga membuat likopen lebih mudah diambil. Cara terbaik mendapatkan manfaat likopen adalah dengan mengukus tomat sekitar 5-10 menit hingga kulit luarnya terkelupas.

Tujuan pengukusan adalah supaya matriks yang menempel pada kulit luar itu terlepas. Dengan demikian, likopen yang terikat dengan matriks bisa dilepaskan secara mudah. Setelah dikukus, tomat diblender 2,5 menit, dan siap untuk disajikan.

Mengingat likopen bersifat larut dalam lemak, penyerapannya di dalam tubuh akan lebih baik bila likopen dikonsumsi bersama-sama dengan lemak yang cukup.

Giovannucci tahun 1999 melaporkan bahwa efektivitas likopen pada tomat maupun buah-buahan lain yang berwarna merah, jauh lebih baik daripada suplemen likopen. Hal itu disebabkan mekanisme sinergi dengan komponen lain dari buah-buahan tersebut, seperti vitamin A dan vitamin C.

Hal yang sama juga terjadi pada konsumsi makanan asal laut. Kandungan omega-3 pada seafood akan meningkatkan efektivitas penyerapan likopen.

Sepuluh Kali Lipat Vitamin E

Belakangan ini likopen semakin dikenal memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Banyak pakar kecantikan menganjurkan mengonsumsi tomat secara teratur agar awet muda. Likopen berperan sebagai antioksidan tangguh, sehingga mampu melawan radikal bebas akibat polusi dan radiasi sinar ultra violet (UV).

Likopen memiliki aktivitas antioksidan dua kali lebih kuat daripada betakaroten dan sepuluh kali lipat lebih kuat daripada vitamin E. Dengan demikian, reaksi likopen sebagai antioksidan lebih baik dibandingkan dengan vitamin A, vitamin C, atau vitamin E.

Likopen juga mampu mencegah oksidasi LDL (kolestrol jahat). Oksidasi LDL akan menghasilkan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit degeneratif. Penelitian yang dilakukan di Universitas Toronto menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi jus tomat, saus spageti, maupun konsentrat likopen, minimal satu kali dalam sehari, LDL-nya jauh lebih rendah.

Menurut penelitian Argawal dan Rao tahun 1998, konsumsi jus tomat (asupan likopen 50 mg per hari) dan saus spageti (asupan likopen 39 mg per hari) selama seminggu, secara nyata dapat mengurangi oksidasi LDL. Dengan demikian, konsumsi likopen dapat diandalkan untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah (atherosklerosis), sehingga mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.

Survei Pemeriksaan Gizi dan Kesehatan Nasional AS menemukan bahwa pengaruh makanan kaya karotenoid terhadap kadar gula darah para pengidap diabetes. Penelitian melibatkan 1.010 orang sehat, 277 orang pengidap pradiabetes yang mengalami gangguan toleransi glukosa, dan 148 orang pengidap diabetes.

Setiap responden diambil contoh darahnya dan diukur kadar kelima macam karotenoidnya, yaitu: alfakaroten, betakaroten, lutein-zeaxantin, kriptoxantin, dan likopen. Hasil penelitian menunjukkan, di antara kelima zat karotenoid tersebut, alfakaroten dan likopen paling dominan pengaruhnya terhadap kadar gula darah.

Dibandingkan dengan orang sehat dengan kadar gula normal, kadar likopen pada pengidap pradiabetes 7 persen lebih rendah, sedangkan kadar likopen pada penderita diabetes 17 persen lebih rendah. Sejumlah penelitian lain juga menghasilkan fakta bahwa kadar likopen dalam darah berpengaruh terbalik terhadap kadar gula darah. Artinya, semakin rendah kadar likopen darah semakin mudah terjadi lonjakan gula darah atau sebaliknya.

Likopen menurunkan resistensi hormon insulin, sehingga toleransi tubuh terhadap glukosa meningkat. Dengan meningkatkan konsumsi likopen, kelebihan kadar gula darah lebih mudah ditanggulangi. Artinya, likopen dapat mencegah diabetes melitus, yang kian marak di Indonesia.

Likopen juga bermanfaat untuk memperlambat proses osteoporosis. Menurut penelitian Kim tahun 2003, likopen dapat membantu sintesis osteoblas (sel pembentuk tulang).

Tulang adalah jaringan hidup yang harus terus diperbarui untuk menjaga kekuatannya. Tulang yang tua selalu dirusak dan digantikan tulang baru dan kuat. Bila proses yang terjadi di permukaan tulang ini (peremajaan tulang) tidak terjadi, kerangka tubuh mudah mengalami kerusakan.

Ada dua jenis sel utama di dalam tulang, yakni osteoklas (yang merusak tulang) dan osteoblas (yang membentuk tulang baru). Kedua sel tersebut dibentuk di dalam sumsum tulang.

Laboratorium Riset Kalsium di St. Michaels Hospital, AS, merekomendasikan agar ibu-ibu yang telah menopause mengonsumsi suplemen likopen dan jus tomat secara teratur, untuk mencegah osteoporosis.

Meningkatkan Kualitas Seksual 
Konsumsi likopen diyakini dapat meningkatkan kualitas seksual Likopen diyakini dapat meningkatkan jumlah sperma, memperbaiki struktur sperma, serta meningkatkan agresivitas sperma. Dengan demikian, likopen otomatis dapat meningkatkan fertilitas (tingkat kesuburan) seorang pria.

Sebuah penelitian yang dilakukan di India terhadap 30 pasangan tidak subur membuktikan bahwa konsumsi likopen sebanyak 20 mg selama 3 bulan secara terus-menerus dapat meningkatkan jumlah sperma sebanyak 67 persen, memperbaiki struktur sperma sebanyak 63 persen, serta meningkatkan kecepatan sperma sebanyak 73 persen.

Menurut All India Institute of Science, New Delhi, likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal terdapat pada konsentrasi tinggi di dalam testis. Jika likopen di dalam testis terdapat pada konsentrasi rendah, pria akan mudah mengalami ketidaksuburan.

Giavannucci pada tahun 1999 melaporkan bahwa likopen sangat baik untuk dikonsumsi oleh perokok ringan ataupun perokok pasif. Asap rokok diketahui mengandung NO (nitrat oksida) yang cukup tinggi.

NO dapat bereaksi dengan oksigen membentuk radikal N02 (nitrit) yang sangat berbahaya. Kehadiran likopen sangat efektif untuk melindungi limfosit dari serangan radikal bebas NO2.

Dr. Ida Gunawan, MS, dari FKUI juga melaporkan bahwa konsumsi likopen dapat, memperbaiki 43,2 persen DNA leukosit yang rusak akibat merokok. Dr. Ida mengungkapkan, konsumsi 350 gram likopen per hari dapat memperbaiki 50 persen DNA yang rusak, sehingga dapat mencegah berbagai penyakit seperti serangan jantung, kanker, impotensi, dan gangguan kehamilan.

Likopen juga sangat bermanfaat bagi para lanjut usia (lansia). Likopen dapat mempertahankan fungsi mental dan fisik para lansia. Setelah masuk ke dalam aliran darah, likopen akan menangkap radikal bebas pada sel-sel tua dan memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan.

Selain sebagai sumber pigmen likopen, sayuran dan buah-buahan yang berwarna merah juga mengandung betakaroten, yaitu provitamin A yang merupakan bahan baku pembentukan vitamin A. Vitamin A sangat dibutuhkan tubuh sebagai antioksidan, meningkatkan sistem kekebalan, dan untuk kesehatan kulit.

Selain vitamin A bahan pangan berwarna merah juga merupakan sumber vitamin E. Vitamin E seringkali disebut sebagai vitamin "kecantikan". Vitamin E merupakan salah satu vitamin antioksidan yang berfungsi melindungi kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas.

Vitamin E dapat melindungi sel-sel kulit dari serangan radikal bebas dan melindungi kerusakan DNA pada sel-sel kulit, sehingga dapat mencegah terjadinya kanker kulit, meningkatkan regenerasi sel kulit, serta dapat mencegah kerusakan serabut kolagen dan elastin yang memicu terjadinya kulit keriput dan kendur.

Manfaat lain vitamin E, mengatasi jerawat, peradangan, dan pembentukan jaringan parut, serta mempercepat proses penyembuhan luka. Fungsi antioksidan inilah yang membuat tubuh selalu tampak bugar dan awet muda, setelah mengonsumsi vitamin E. (fn/cbn) www.suaramedia.com


 

Blog Template by YummyLolly.com